KOMPAS.com —
Microsoft akan menghentikan dukungan extended support terhadap Windows
XP pada 8 April 2014, 13 tahun sejak sistem operasi tua itu pertama kali
diluncurkan pada 2001 silam.
Dengan dihentikannya
dukungan tersebut, Windows XP tak akan menerima update keamanan lagi
dari Microsoft. Keamanan komputer-komputer yang menggunakan sistem operasi itu
pun akan menjadi rentan.
Pertengahan tahun ini,
misalnya, sempat muncul kabar bahwa para peretas sedang menanti saat
"kematian" Windows XP untuk menyerang OS tersebut saat tak dilindungi
lagi oleh tuannya.
Sebagai bagian dari upaya terbarunya, sebagaimana dilaporkan oleh The Verge, Microsoft berencana menyalurkan pesan pop-up ke komputer Windows XP yang tersambung ke internet dan disetel untuk melakukan update software secara otomatis.
Sebagai bagian dari upaya terbarunya, sebagaimana dilaporkan oleh The Verge, Microsoft berencana menyalurkan pesan pop-up ke komputer Windows XP yang tersambung ke internet dan disetel untuk melakukan update software secara otomatis.
Pesan tersebut bakal
"mengagetkan" pengguna Windows XP pada 8 Maret mendatang. Di dalam
pesan berisi pengingat untuk melakukan upgrade OS tersebut, turut
dicantumkan tautan yang akan membawa pengguna ke situs web berisi informasi
mengenai berakhirnya masa dukungan teknis terhadap Windows XP.
Pesan pop-up
ini akan kembali muncul pada tanggal 8 setiap bulannya apabila pengguna Windows
XP masih belum melakukan upgrade OS.
Microsoft juga akan
merilis tool software untuk membantu pengguna memindahkan data dari
komputer Windows XP ke perangkat baru yang berbasis Windows 7, Windows 8, atau
Windows 8.1. Tool yang dikembangkan oleh Laplink ini akan menyalin file,
musik, video, e-mail, profil pengguna, dan setting dari PC
lama ke PC baru.
Terakhir, untuk
pengguna yang bingung apakah komputernya menjalankan Windows XP atau tidak,
Microsoft turut menyediakan sebuah situs yang akan memberikan jawabannya.
Windows XP sudah
beredar selama 13 tahun sejak diluncurkan pada 2001 lalu. Begitu Microsoft
menghentikan dukungan teknis pada 8 April 2014, lubang-lubang sekuriti pada
sistem operasi ini tak akan ditambal lagi sehingga berpotensi membuka celah
keamanan.
Di kutip dari berbagai Sumber